Pendopo Dikepung, Bupati Ismunarso Melarikan Diri

beritajatim.com Situbondo-Setelah membuka blokade jalur pantura Situbondo, masa akhirnya benar-benar menduduki pendopo kabupaten yang juga berfungsi sebagai rumah dinas bupati.

Lalu dimanakah Ismunarso, berada saat aksi masa berlangsung? Ada tiga sumber yang memberikan keterangan berbeda saat diwawancarai beritajatim.com tetang keberadaan Ismunarso.

Samat, salah satu petugas jaga rumah dinas bupati mengatakan, sejak seminggu lalu Ismunarso, tidak ada di rumah dinas. Diakabarkan, Ismunarso sedang berada di Surabaya untuk urusan dinas.

“Setahu saya bapak ndak ada di tempat sejak seminggu lalu. kayaknya ke Surabaya mas,” katanya.

Sementara Hambali, petugas kebersihan dilingkungan pendopo mengatakan, Ismunarso, disinyalir sedang bersama para elit DPC Partai Demokrat disebuah tempat rahasia membahas masalah aksi masa.

“Saya mendengarnya begitu, pak bupati bersama teman-temannya dari demokrat membicarakan soal aksi ini,” katanya.

Lain keterangan Solihin, pegawai bagian rumah tangga rumah dinas bupati. Menurutnya, Ismunarso, sejak pagi tidak ada di rumah dinas. Ia mengabarkan jika yang bersangkutan sedang menghadiri sebuah undangan di suatu tempat.

“Bapak menghadiri undangan. Kapan pulangnya saya juga ndak tahu,” jelas pria berperawakan kurus ini.

Sayang, hingga berita ini diturunkan Ismunarso, tak bisa dihubungi. Ponselnya diduga off, dan hanya terdengar nada sibuk saat ditelepon.

Sementara itu suasana pendopo menjadi gegap gempita saat masa mulau berkumpul. Pendopo Kabupaten Situbondo, yang terletak di jalan PB Sudirman, itupun dipenuhi para pengunjukrasa yang mendesak Ismunarso, mundur dari kursi bupati.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan santri pimpinan KH Fawaid, pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah, berunjukrasa mendesak Bupati Situbondo Ismunarso, mundur dari jabatannya.

Aksi masa itu juga sempat menyebabkan jalur pantura Situbondo macet total karena diblokir masa.

Dugaan sementara, desakan mundur datang setelah Ismunarso disinyalir tersangkutnya kasus korupsi dana KASDA senilai Rp 45,75 milyar.[koe/ted]