Catatan Kang Irwan

Catatan Peristiwa, Informasi, dan Perihal Daerah Pemilihan 3 Jatim (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo)

Cermin dari Bondowoso, Probolinggo, dan Sidoarjo Oktober 27, 2008

Filed under: Pro Otonomi — kangirwan @ 3:33 am

Daerah ternyata bisa memanfaatkan peluang desentralisasi. Hal itu terbukti pada banyaknya inovasi yang dihasilkan daerah selama otonomi daerah (otda). Bukan itu saja, inovasi ternyata juga bisa memicu percepatan pembangunan manusia di daerah. Pengalaman beberapa kabupaten dan kota di Jawa Timur menjadi contoh.

JPIP menemukan fakta menarik di daerah-daerah yang produktif melahirkan inovasi. Contohnya, daerah-daerah yang didominasi kawasan pedesaan, namun menonjol dalam inovasi pendidikan. Indikator pembangunan manusia dalam aspek tersebut menghasilkan capaian yang bagus.

Contoh pertama adalah Bondowoso. Kabupaten yang didominasi kawasan perbukitan dan daerah sulit dijangkau tersebut punya sejumlah inovasi pendidikan. Yakni, untuk mengatasi masalah akses pendidikan bagi masyarakat di kawasan yang sulit dijangkau sekolah-sekolah konvensional.

Setelah otda, hasilnya tampak nyata. Bondowoso yang sebelumnya dicap sebagai daerah dengan angka buta huruf tinggi kini bisa berbangga. Angka melek huruf naik hingga 74,3 persen sampai 2006. Rata-rata lama sekolah pun meningkat hingga 5,2 tahun pada tahun yang sama.

Kabupaten Probolinggo mengalami kemajuan pesat serupa. Hingga tahun keenam pelaksanaan otda, angka melek hurufnya mencapai 77,7 persen. Padahal, pada 1999 baru mencapai 68,3 persen. Artinya, melalui otda, pemerintah daerah telah mampu memperluas jangkauan akses pendidikan.

Otda pun membuat pencapaian pembangunan manusia di daerah maju dan kaya inovasi seperti Sidoarjo semakin baik. Hingga 2006, masyarakat yang masih buta huruf di Bumi Jengggolo tersebut tinggal 2,6 persen. Bahkan, rata-rata lama sekolah penduduknya telah melampaui wajib belajar sembilan tahun, yakni mencapai 9,5 tahun. (wawan/mk)

 

Tinggalkan komentar